Cara Memilih Vaksin Booster COVID-19

Pengamatan uji klinik yang dilakukan terhadap vaksin COVID-19 menunjukkan bahwa respon imun yang dihasilkan oleh vaksin tersebut akan menurun seiring waktu. Padahal saat ini wabah COVID-19 masih belum berakhir. Oleh karena itu diperlukan vaksin booster untuk mempertahankan imunogenisitas vaksin terhadap infeksi COVID-19. Vaksin booster adalah dosis vaksin tambahan setelah seseorang mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap untuk mempertahankan imunogenisitas vaksin terhadap infeksi serta memperpanjang masa perlindungan terhadap infeksi. Vaksin booster yang telah disetujui ada yang dapat digunakan sebagai booster homolog atau booster heterolog atau keduanya.

Apa Saja Vaksin Booster yang Telah Disetujui di Indonesia?

Pada tanggal 10 Januari 2022, BPOM secara resmi mengumumkan telah menyetujui penggunaan lima jenis vaksin COVID-19 sebagai booster atau dosis lanjutan. Kelima vaksin tersebut adalah Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. Berselang sekitar 1 bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 2 Februari 2022, BPOM kembali mengumumkan persetujuan penggunaan darurat vaksin Sinopharm sebagai dosis booster. Sehingga total sampai saat ini vaksin yang disetujui digunakan sebagai booster sebanyak 6 jenis vaksin.


CoronaVac / Sinovac

Vaksin CoronaVac atau Vaksin COVID-19 Bio Farma menjadi vaksin pertama yang disetujui BPOM untuk digunakan sebagai vaksin booster. Vaksin ini digunakan sebagai vaksin booster homolog, sehingga hanya bisa digunakan untuk orang yang menerima vaksin CoronaVac sebagai vaksin primernya. Vaksin booster diberikan sebanyak 1 dosis (dosis penuh/full dose) minimal setelah 6 bulan sejak vaksinasi primer lengkap pada usia 18 tahun ke atas. Peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster/dosis lanjutan.


Pfizer

Vaksin produksi Pfizer yang bernama Vaksin Comirnaty sebagai vaksin booster homolog yang diberikan sebanyak 1 dosis, minimal 6 bulan sejak vaksinasi primer lengkap. Vaksin tersebut digunakan sebagai booster untuk usia 18 tahun ke atas. Peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali. Karena digunakan sebagai vaksin booster homolog, maka vaksin ini dapat digunakan sebagai vaksin booster untuk penerima vaksin primer lengkap Pfizer. Pada tanggal 15 Januari 2022 BPOM mengumumkan bahwa vaksin ini dapat digunakan sebagai booster heterolog dengan dosis setengah (half dose) untuk vaksin primer Sinovac dan AstraZeneca.


AstraZeneca

Vaksin milik AstraZeneca yaitu Vaxzeria dan Kconecavac disetujui BPOM untuk digunakan sebagai booster homolog, atau dapat diberikan kepada penerima vaksin primer AstraZeneca dua dosis lengkap. Vaksin booster diberikan sebanyak 1 dosis minimal 6 bulan setelah vaksin primer untuk usia 18 tahun ke atas. Peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah pemberian booster dari 1792 menjadi 3746. Berdasarkan rilis BPOM pada tanggal 15 Januari 2022 menyebutkan bahwa vaksin AstraZeneca juga dapat digunakan sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac dengan dosis setengah (half dose) dan vaksin primer Pfizer dengan dosis penuh (full dose)


Moderna

Vaksin Moderna disetujui BPOM sebagai vaksin homolog dan heterolog dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen), sehingga dapat diberikan sebagai booster untuk orang yang pada vaksinasi primer menerima vaksin Moderna, AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen. Dosis yang diberikan sebagai booster adalah setengah dosis (half dose) dan dapat diberikan untuk usia 18 tahun ke atas. Pemberian vaksin dilakukan minimal 6 bulan setelah pemberian dosis lengkap vaksin primer. Respon imun antibodi netralisasi naik sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog.


Zifivax

Zifivax dapat digunakan sebagai vaksin booster heterolog dengan full dose untuk usia 18 tahun atau lebih setelah minimal 6 bulan sejak mendapatkan dosis lengkap vaksin primer Sinovac atau Sinopharm. Titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali setelah pemberian booster pada subjek yang mendapatkan vaksinasi primer Sinovac dan Sinopharm.


Sinopharm

Vaksin keenam yang disetujui BPOM sebagai vaksin booster adalah vaksin Sinopharm yang didaftarkan oleh PT. Kimia Farma, Tbk. Vaksin dengan platform inactivated virus ini telah disetujui sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan dosis primer lengkap vaksin Sinopharm sekurang-kurangnya 6 bulan. Respon imun yang dihasilkan setelah pemberian booster lebih tinggi dibandingkan dengan saat vaksinasi primer. Frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan (KTD) setelah pemberian booster lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.

Update: Vaksin Sinopharm dapat digunakan sebagai booster heterolog full dose untuk dewasa 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan dosis primer lengkap vaksin Sinovac sekurang-kurangnya 6 bulan.


Bagaimana Menentukan Vaksin Booster yang Dapat Digunakan?

Berdasarkan uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa vaksin booster yang telah disetujui memiliki ketentuan dalam penggunaannya seperti apakah digunakan sebagai booster homolog atau heterolog dan berapa lama dapat diberikan setelah pemberian vaksin primer lengkap. Untuk memperjelas dan memudahkan dalam membandingkan, berikut gambar pemilihan vaksin booster berdasarkan vaksin primer yang digunakan.

update vaksin booster heterolog Sinopharm untuk orang yang telah menerima vaksin primer Sinovac

Itu tadi penjelasan singkat mengenai vaksin booster yang disetujui di Indonesia beserta cara menentukan vaksin booster berdasarkan vaksin primer yang digunakan. Tidak menutup kemungkinan selanjutnya akan ada vaksin lain yang disetujui untuk digunakan sebagai booster karena saat ini terdapat tiga belas vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan persetujuan EUA (Emergency Use Authorization).

Referensi:

https://pom.go.id/new/view/more/pers/635/Badan-POM-Resmikan-Vaksin-COVID-19-Dosis-Booster-Lanjutan-di-Indonesia.html

https://pom.go.id/new/view/more/pers/637/-Tambah-Amunisi-Booster--Badan-POM-Resmikan-Regimen-Tambahan-Vaksin-COVID-19.html

https://pom.go.id/new/view/more/pers/638/Badan-POM-Terbitkan-Persetujuan-Penggunaan-Darurat-Vaksin-Sinopharm-sebagai-Dosis-Booster.html

Post a Comment