Cara Menggunakan Berbagai Macam Sediaan Obat


Teknologi farmasi yang semakin modern menyebabkan banyak sediaan obat dengan aturan penggunaannya masing-masing untuk memaksimalkan efektivitas terapi. Informasi mengenai cara penggunaan obat sebenarnya sudah tercantum dalam penandaan kemasan obat sebagaimana aturan BPOM. Pada artikel ini akan dipaparkan secara singkat cara menggunakan obat untuk beberapa bentuk sediaan obat yang dapat dilakukan sendiri oleh pasien.


Tablet, Kapsul, dan Pil Konvensional

Yang dimaksud dengan sediaan konvensional di sini adalah sediaan yang tidak dimaksudkan untuk memperpanjang efek obat di dalam tubuh dengan memodifikasi pelepasan obatnya. Sediaan seperti ini dapat ditelan langsung dengan air minum dan bila pasien mengalami kesulitan menelan obat boleh digerus atau dibagi.


Tablet atau Kapsul Pelepasan Termodifikasi (Modified Release)

Sediaan modified release merupakan bentuk sediaan obat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pelepasan obat menjadi lebih lambat atau lebih cepat dari pada sediaan konvensional. Beberapa jenis obat ini adalah:

  1. Extended release, yaitu sediaan yang memperlambat pelepasan obat sehingga dapat mengurangi frekuensi penggunaan obat, seperti controlled release, sustained release, dan long acting drug. Bentuk sediaan lepas lambat seperti ini tidak boleh digerus, dikunyah, maupun dibagi, karena dapat merusak formulasi pelepasan obat.
  2. Delayed release atau lepas tunda. Sediaan yang umum adalah salut enterik yang didesain agar obat tidak lepas di lambung karena dapat mengiritasi lambung atau obat dapat rusak karena asam lambung sehingga obat dibuat agar lepas di saluran usus. Obat jenis ini juga harus ditelan utuh agar tidak merusak penyalutan yang sudah dilakukan pada obat.
  3. Orally Disintegrating Tablet (ODT). Obat jenis ini didesain agar cepat larut dalam mulut dengan adanya air liur. Obat jenis ini dapat digunakan tanpa menggunakan air.

Tablet Bukal

Tablet bukal adalah tablet yang digunakan dengan cara diletakkan di antara pipi dan gusi. Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Sebelum minum obat dapat berkumur atau minum untuk melembabkan mulut yang kering.
  2. Tablet diletakkan di antara pipi dan gusi
  3. Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet terlarut sempurna. Makan dan minum juga tidak diperbolehkan selama tablet belum larut sempurna.
  4. Jangan berkumur selama 15 menit setelah tablet terlarut sempurna.

Tablet Sublingual

Tablet sublingual adalah tablet yang digunakan dengan cara diletakkan di bawah lidah. Cara untuk menggunakannya hampir sama dengan tablet bukal namun berbeda lokasi peletakan obatnya.

  1. Sebelum minum obat dapat berkumur atau minum untuk melembabkan mulut yang kering.
  2. Tablet diletakkan di bawah lidah
  3. Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet terlarut sempurna. Makan dan minum juga tidak diperbolehkan selama tablet belum larut sempurna.
  4. Jangan berkumur selama 15 menit setelah tablet terlarut sempurna.

Tablet Effervescent

Tablet effervescent harus dilarutkan dulu dalam air sebelum digunakan. Ketika dilarutkan dalam air akan terbentuk buih yang merupakan gas carbondioksida akibat reaksi antara asam organik dengan garam karbonat. Gas tersebut membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu adanya gas tersebut juga menciptakan sensasi segar ketika diminum. Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Masukkan tablet kedalam segelas air putih dan tunggu hingga tablet terlarut sempurna
  2. Segera minum sampai habis
  3. Tambahkan sedikit air kedalam gelas untuk memastikan semua obat terminum

Tablet Kunyah

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Kunyah tablet dengan baik kemudian ditelan
  2. Minum air putih untuk memastikan seluruh obat telah tertelan

Tablet Hisap

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Hisap tablet di dalam mulut hingga habis
  2. Usahakan tidak membuka mulut selama obat belum habis agar tidak terdapat obat yang keluar.

Serbuk Oral (Pulveres)

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Larutkan serbuk dalam sedikit air putih, lalu minum sampai habis
  2. Jangan melarutkan obat dengan susu, teh, kopi, atau minuman bersoda

 

Serbuk Obat Luar

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Taburkan obat secukupnya (tipis dan merata) pada bagian yang sakit
  2. Jangan sampai terkena air

 

Sirup/Suspensi/Emulsi

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Obat harus dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan
  2. Gunakan sendok takar, pipet takar, maupun tutup takar untuk menentukan seberapa banyak obat yang harus diminum sesuai anjuran dosis

 

Sirup Kering

Sirup kering harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air sebelum digunakan. Biasanya penyerahan obat sirup kering sudah dilarutkan sebelum diberikan kepada pasien agar jumlah air yang dimasukkan sesuai dengan takaran dan tepat dosis. Apabila harus melarutkan sendiri larutkan dengan air putih sampai batas yang ditentukan atau tanyakan pada apoteker seberapa banyak air yang harus ditambahkan. Seperti pada penggunaan sirup, obat harus dikocok sebelum digunakan. Sediaan sirup kering ketika telah dilarutkan dengan air, perlu diperhatikan sampai kapan obat tersebut boleh digunakan sesuai keterangan pada kemasan.

 

Salep/Gel/Krim

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Bersihkan bagian kulit yang akan diolesi
  2. Oleskan tipis pada bagian kulit yang dituju
  3. Hindari terkena air
  4. Perhatikan berapa lama obat dapat digunakan setelah kemasan dibuka.

 

Tetes Mata

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Cuci tangan dengan sabun sebelum menggunakan obat
  2. Pastikan ujung botol tidak rusak maupun berkerak
  3. Tengadahkan kepala, tarik kelopak mata dengan jari hingga membentuk kantung
  4. Pegang botol tegak lurus dan sedekat mungkin dengan kelopak mata tanpa menyentuh mata
  5. Tekan botol untuk mengeluarkan obat sesuai dosis yang dianjurkan
  6. Tutup mata selama 1-2 detik
  7. Segera tutup botol obat, jangan menyentuh ujung penetes botol untuk menjaga tetap steril
  8. Cuci tangan dengan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel
  9. Perhatikan berapa lama obat boleh digunakan setelah kemasan dibuka. Obat tetes mata hanya boleh digunakan selama 1 bulan setelah kemasan dibuka, tetapi bila berbentuk minidose hanya dapat digunakan maksimal 3 x 24 jam setelah kemasan dibuka. Hal ini untuk menjamin obat tetap steril.

Salep Mata

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Cuci tangan dengan sabun sebelum menggunakan obat
  2. Tengadahkan kepala, tarik kelopak mata dengan jari hingga membentuk kantung
  3. Pegang tube salep sedekat mungkin dengan kelopak mata tanpa menyentuh mata
  4. Tekan tube hingga salep keluar sepanjang kira-kira 1 cm ke dalam kantung kelopak bawah mata
  5. Kedipkan mata secara perlahan kemudian tutup mata selama 2-3 menit. Sesaat setelah salep dioleskan ke mata, pandangan akan menjadi buram, tapi kondisi ini akan menghilang setelah salep merata dan meresap
  6. Bersihkan salep mata yang berlebih dengan tisu
  7. Apabila harus menggunakan lebih dari satu jenis salep mata, tunggulah 30 menit sebelum menggunakan salep berikutnya.
  8. Apabila harus memakai obat tetes mata dan salep mata, gunakan obat tetes mata terlebih dahulu, tunggu lima menit, baru gunakan salep.
  9. Jangan menggunakan salep mata ketika sedang mengenakan lensa kontak.
  10. Segera tutup tube, jangan menyentuh ujung tube untuk menjaga tetap steril
  11. Cuci tangan dengan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel
  12. Perhatikan berapa lama obat boleh digunakan setelah kemasan dibuka.

 

Tetes Telinga

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Cuci tangan dengan sabun sebelum menggunakan obat
  2. Pastikan ujung botol tidak rusak
  3. Bersihkan telinga dengan hati-hati lalu keringkan
  4. Genggam botol obat selama 1-2 menit untuk menyesuaikan dengan suhu tubuh
  5. Kocok perlahan
  6. Miringkan kepala sehingga telinga yang akan ditetesi menghadap atas. Untuk anak lebih dari 3 tahun dan dewasa, tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinga. Sedangkan untuk anak kurang dari 3 tahun, tarik telinga ke bawah dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinga.
  7. Teteskan obat sesuai dosis yang dianjurkan pada lubang telinga
  8. Tekan secara lembut anak telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat dapat mencapai dasar telinga. Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit.
  9. Segera tutup tube, jangan menyentuh ujung tube untuk menjaga tetap steril
  10. Cuci tangan dengan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel
  11. Perhatikan berapa lama obat boleh digunakan setelah kemasan dibuka.

 

Tetes Hidung

Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Bersihkan hidung yang sakit
  2. Duduk dan menengadah, atau berbaring dengan meletakkan bantal di bawah punggung agar kepala tegak ke atas
  3. Masukkan ujung penetes obat ke dalam lubang hidung
  4. Teteskan obat sesuai dosis yang dianjurkan
  5. Tekuk kepala ke depan ke arah lutut dan gerakkan dengan pelan ke kiri dan ke kanan. Tetaplah dalam posisi ini selama kira-kira 1 menit.
  6. Setelah beberapa detik, duduk tegak kembali, obat akan mengalir turun ke dalam saluran nafas
  7. Bilas penetes obat dengan air hangat, lalu segera tutup botol obat dengan rapat
  8. Cuci tangan sampai bersih

 

Ovula

Ovula adalah obat yang digunakan melalui vagina dan akan meleleh pada suhu tubuh. Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Pastikan ovula dalam keadaan siap pakai
  2. Gunakan ovula dengan segera agar tidak meleleh
  3. Keluarkan ovula dari kemasan dan basahi sedikit dengan air bersih
  4. Jika menggunakan aplikator, letakkan ovula pada lubang yang terdapat pada aplikator, pastikan bahwa sisi ovula yang diletakkan pada aplikator adalah sisi tumpulnya.
  5. Berbaring dengan satu tangan menopang berat tubuh dan tangan lainnya memegang aplikator yang sudah dipasangi ovula
  6. Kedua kaki ditekuk dengan posisi terbuka untuk memudahkan penggunaan ovula
  7. Masukkan ujung lancip ovula dengan bantuan aplikator ke lubang vagina kurang lebih sedalam jari tengah atau batas penanda pada aplikator
  8. Kemudian tekan tombol untuk melepaskan ovula dan tarik aplikator
  9. Jika tidak menggunakan aplikator, masukkan ujung lancip ovula ke dalam vagina kurang lebih sedalam telunjuk
  10. Rapatkan kedua kaki selama beberapa detik. Tetaplah duduk sekitar 5 menit agar ovula tidak keluar kembali
  11. Bersihkan aplikator dengan air hangat dan sabun lalu keringkan
  12. Cuci tangan dengan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel

 

Suppositoria

Supositoria adalah obat yang digunakan melalui anus, berbentuk peluru dan mudah meleleh pada suhu tubuh. Cara untuk menggunakannya adalah:

  1. Pastikan suppositoria dalam kondisi yang baik, apabila melunak taruh dalam air dingin atau masukkan dalam kulkas sekitar 30 menit agar mengeras kembali
  2. Cuci tangan dengan sabun
  3. Keluarkan suppositoria dari kemasan dan basahi sedikit dengan air
  4. Atur posisi tubuh berbaring menyamping dengan kaki yang dibawah diluruskan, sedangkan kaki yang di atas ditekuk ke arah perut
  5. Angkat bagian atas pantat untuk menjangkau daerah anus
  6. Masukkan suppositoria ke dalam anus, ditekan dan ditahan dengan jari sampai benar-benar masuk ke bagian dalam anus (sekitar 2 cm dari lubang anus) sampai suppositoria tidak terdorong keluar lagi
  7. Tahan posisi tubuh tetap berbaring menyamping dengan kedua kaki menutup selama sekitar 5 menit agar suppositoria tidak kembali keluar
  8. Cuci tangan dengan sabun

 

Inhaler

Inhaler digunakan dengan menghirup obat melalui mulut. Cara penggunaan yang lebih rinci adalah sebagai berikut:

  1. Duduk tegak atau berdiri dengan dagu diangkat
  2. Buka tutup inhaler dan kocok dengan teratur
  3. Untuk penggunaan perama, sebelum digunakan semprotkan inhaler terlebih dahulu untuk mengecek apakah inhaler berfungsi dan mengukur seberapa kuat tenaga untuk menekan inhaler
  4. Tarik nafas dalam dan buang perlahan
  5. Masukkan inhaler ke dalam mulut di antara gigi atas dan bawah, kemudian tutup mulut dengan merapatkan bibir namun tidak digigit
  6. Sambil menarik nafas, secara bersamaan tekan inhaler untuk melepaskan obat
  7. Lanjutkan untuk bernafas dalam untuk memastikan obat dapat mencapai paru-paru
  8. Tahan nafas selama kurang lebih 10 detik (atau selama kondisi senyaman yang terasa) lalu buang nafas perlahan
  9. Jika membutuhkan lebih dari satu kali penggunaan, beri jarak sekitar 30 detik
  10. Gunakan sesuai dosis yang dianjurkan
  11. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan di tempat kering
  12. Berkumur-kumur untuk menghilangkan sisa obat di mulut, terutama apabila obat golongan steroid karena dapat memicu pertumbuhan jamur
  13. Catat dosis yang sudah terpakai

 

Aturan penggunaan beberapa sediaan obat ini penting untuk diperhatikan agar didapatkan efek terapi yang maksimal. Kesalahan dalam penggunaan obat dapat membahayakan pasien itu sendiri, sehingga peran Apoteker untuk menjelaskan cara penggunaan obat tersebut sangat besar. Selain cara penggunaan, penting untuk memperhatikan cara penyimpanan obat dan berapa lama obat dapat digunakan setelah kemasan dibuka. Informasi mengenai batas kadaluarsa setelah kemasan dibuka ini biasanya terdapat dalam kemasan obat, bila tidak ada, aturan umum penentuannya dapat dibaca pada artikel Expired Date vs Beyond Use Date. Agar tidak melewati batas beyond use date, sebaiknya dicatat tanggal ketika kemasan dibuka.

Post a Comment